Friday, February 5, 2016

Buat kalian pelanggan setia "Indie Home" sebaiknya berhati-hati


Selamat siang sobat catatan-cermin di seluruh Indonesia peringatan buat sobat-sobat semua yang merasa memasang "Internet Cable dan Tv Cable Indie Home" untuk berhati-hati karena sudah banyak korban atau pun pelanggan Indie Home yang menyayangkan atas pelayanan indie home yang tiba-tiba berubah drastis yang awalnya "Internet Unlimited menjadi Internet berkuota". Mereka kecewa dengan pelayanan "Indie Home" tapi sayangnya mereka bungkam dan tidak pernah mau mengumbar-ngumbar kesalahan yang di lakukan pihak telkom. Disini saya juga sebagai korban yang memasang Indie Home sejak Desember 2015 lalu.

Awalnya saya adalah pelanggan setia F****M**** karena saya memasang telfon rumah, saya seringkali di hubungi pihak telkom dan menanyakan "Apakah anda berminat untuk memasang Indie Home?" awalnya saya masih ragu dan masih setia dengan layanan penyedia internet FM yang pertanyaan itu saya jawab dengan tegas "Tidak!" dan langsung saya matikan telfon saya dan saya cabut kabel telfon di rumah saya. Sampai pada akhirnya saya memutuskan untuk memasang Indie Home paket 10 Mbps internet unlimited dan tv cable 69chanel. Pelayanan yang di lakukan teknisi Indie Home sangat cepat dan menjanjikan dan awal-awal pemakaian internet seolah aman-aman saja. Tapi lama kelamaan seperti ada keanehan yang saya rasakan dalam speed dan juga limit penggunaan internet.


Ketika saya melakukan pengecekan ternyata benar saja internet saya yang awalnya 10Mbps Unlimited menjadi internet berkuota, dan parahnya indie home hanya memberikan batas kuota 10GB per hari yang menurut keperluan saya kapasitas 10GB per hari itu tidak lah cukup dengan apa yang saya kerjakan.

Apakah mereka berhak mengubahnya? Tentu saja iya. Silahkan baca FAQ, kunjungi website mereka, ada semua pasal-pasal tersebut--yang baru terbaca kalau mau dibaca satu persatu. Tapi kan saya tidak baca FAQ? Bukankah marketer waktu menawarkan tidak pernah dibahas soal itu, semuanya janji manis? Bukankah brosur mereka tidak ditulis begitu? Itulah ajaibnya bisnis di negeri ini. Situ tidak baca, maka salah situ sendiri. Harusnya situ cari tahu dong.

Maka, agar kesalahan ini tidak terjadi pada kalian, saya menghimbau, berhati-hatilah berlangganan Indihome Telkom, dengan alasan sbb:

1. Pastikan kalian tahu, unlimited, tidak otomatis unlimited. Telkom sejak dulu memang tidak pernah menawarkan unlimited seperti yang dibayangkan konsumen, dan 2-3 bulan lagi, adalah hak penuh mereka jika tiba-tiba mengubahnya lagi, misalnya mendadak hanya dikasih jatah 2 GB kecepatan tinggi, sisanya kecepatan lemot, itu hak mereka. Salah sendiri tidak baca term & condition yang ditulis dengan huruf-huruf kecil gitu loh.

2. Jumlah channel TV. Pastikan, kalian juga paham, kapanpun Telkom ingin mengubahnya itu hak mereka. Dijamin, sangat dijamin, 6 bulan lagi, mereka akan mencopot channel seperti Bein, chanel yang menyiarkan live sepakbola, disusul Fox Sport, dll (ada di website mereka penjelasan ini, tapi jangan harap klausul ini dijelaskan oleh marketernya). Hingga pada akhirnya TV Cable yang mereka tawarkan sama persis seperti TV biasa, menyisakan chanel-chanel tidak menarik. Jika kalian mau menikmati chanel-chanel bagus seperti HBO, dll, monggo beli, add on, nambah lagi bayarnya. Ini strategi bisnis biasa. Di awal terlihat oke, ujung-ujungnya terserah mereka.

3. Harga berlangganan. Lagi-lagi, bersiap-siaplah, kapanpun mereka mau menyesuaikan harga langganan, itu terserah mereka. Hari ini situ bayar 200ribu misalnya, tiga bulan lagi jadi 300ribu. Enam bulan lagi jadi 1 juta, itu sudah ada semua di FAQ, term & condition. Telkom berhak penuh menyesuaikan harga.

Nah, jika kalian sudah siap mental menghadapi soal ini, silahkan berlangganan indihome. Dan jangan lupakan, hati-hati berlangganan indihome, karena jika kalian berhenti, seluruh fasilitas akan mereka cabut, termasuk telepon rumah, kalian akan kehilangan saluran telepon rumah. BRTI Kominfo memang baru saja bertemu dengan Telkom, minta kejelasan soal ini, dan konon katanya, Telkom mau menyesuaikan kebijakan, tapi kita tahu sekali bagaimana negeri ini diatur. :)

Saya berdoa, agar industri ini segera maju cepat. Bukan maju teknologinya, tapi maju kompetisinya. Telkom itu milik siapa? Milik rakyat Indonesia? Oh ya? Saya tidak merasakannya. Buat apa kita bicara tentang perusahaan milik rakyat, tapi banyak sekali yang justeru direpotkan? Saya dibesarkan dengan pemahaman supply demand. Maka bagi saya, lebih baik jika pemain-pemain hebat dunia dipersilahkan masuk ke negeri ini. Saat provider raksasa dunia masuk, kita akan menyaksikan betapa murahnya berlangganan internet, TV Cable, dll.

Dulu, sekali kirim SMS itu 350 perak, my friend, hari ini almost gratis! Lewat whatsapp, BBM, dll. Maka, perusahaan yang tetap berpikir monopolistik, dikit-dikit blokir kompetitor, atau blokir penyedia content, dikit-dikit minta bantuan pemerintah untuk dilindungi, tidak akan bertahan lama. Konsumen masih berlangganan karena tidak ada pilihan, mereka terpaksa terus menggunakannya meski makan hati, kadung sudah dipasang, daripada kehilangan ini, itu, tapi sekali mereka punya pilihan,

Sumber : http://facebook.com/

No comments:

Post a Comment

Silahkan beri komentar anda dan usahakan komentar yang menggunakan kata yang baik ya sobat :-)

Subscribe

Flickr