Wednesday, August 10, 2016

Hapuskan dan Hilangkan Part 3

     Keesokan hari nya tiba lah hari libur para santri aku seperti biasa aku di bangunkan oleh para senior ku setiap jam 04:00 WIB. Ya setiap sebelum subuh aku dan santri-santri lainnya di bangun kan untuk bersiap-siap menjalani sholat subuh berjamaah. Aku terbangun dengan suasana yang beda, suasana libur dan bahagia kenapa aku bilang pagi itu suasana bahagia? jelas bahagia aku akhirnya terbebas dari suasana menjadi santri yang cukup membuat aku terkekang hahaha. Aku terbangun dan langsung beranjak menuju ke kamar mandi untuk mandi di pagi hari, setelah mandi aku pun bergegas mengambil air wudhu dan langsung menuju ke kamar ku untuk mengganti pakaian sholat. Setelah selesai mengganti pakaian aku pun langsung lari sekencang-kencangnya menuju masjid Sholahudin untuk menjalani sholat subuh berjamaah. Setelah selesai menjalani sholat subuh berjamaah aku pun langsung menuju kamar untuk melanjutkan tidur ku yang cukup indah di hari libur sambil menunggu ayah ku menjemput. Hampir 3 jam aku tertidur sekitar jam 09:25 WIB aku di bangunkan oleh tangan dan suara ayah ku yang mencoba membangunkan ku. Betapa bahagianya aku akhirnya ayah ku menjemputku tepat waktu. Aku bergegas menuju kamar mandi untuk cuci muka sekaligus mandi untuk yang kedua kalinya setelah selesai aku langsung terburu-buru menuju kamar ku untuk membereskan baju-baju yang telah aku persiapkan sejak hari kemarin. Satu hal yang paling utama sebelum para santri di pondok pesantren ku sebelum pulang adalah meminta izin ke pada keamanan yang saat itu di pimpin oleh Gus Sopyan atau yang akrab di sapa Gus Sopi untuk di berikan waktu dan melakukan perjanjian. Perjanjian yang berisikan jika saat waktu libur telah usai dan jika para santri terlambat datang ke pesantren aku dan para santri yang lain akan di kenakan denda 1 hari Rp 50.000 atau 1 shack semen yang akan di gunakan untuk pembangunan pondok pesantren yang ku tempati saat itu.
    Aku bergegas menuju kantor keamanan dan langsung menemui Gus Sopi yang kebetulan sedang ada di ruangan dan langsung menyerahkan buku kecil berwarna hijau yang sering kami gunakan sebagai buku perizinan. Aku melakukan perjanjian dan di berikan waktu kurang lebih dua minggu untuk beristirahat dirumah dan selama dua minggu itu aku belajar dirumah dengan melakukan aktivitas di rumah. Setelah melakukan perizinan dan buku perizinan ku di tanda tangani aku pun langsung menghampiri ayah ku yang sudah menunggu dari tadi. Sebelum pulang ayah ku mengajak ku untuk mampir di salah satu rumah makan padang yang ada di dekat pondok pesantren ku itu karena katanya dia belum makan pagi karena lebih mementingkan aku di banding sarapan pagi. Mendengar hal seperti itu tanpa berfikir panjang aku pun langsung meng-iya kan ajakan ayah ku itu dan langsung menuju rumah makan padang. Setelah sampai di rumah makan padang aku dan ayah ku langsung memesan 2 nasi dengan banyak lauk yang enak-enak yang ketika di pondok aku tidak pernah bisa merasakannya. Karena menu makanan di pondok ku saat itu hanya lah tahu, tempe, sayur-sayuran dan daging tapi untuk menu daging pondok menyediakan seminggu sekali terkadang sebulan sekali. Tapi dengan menu makanan yang seperti itu aku mendapatkan pelajaran kalau hidup itu tidak selalu enak seperti menu makanan manusia tidak akan terus mendapatkan menu makanan yang enak-enak. Selesai makan aku dan ayahku pun langsung bergegas pulang menuju rumah yang sudah sangat aku rindukan. Sepanjang perjalanan pulang menuju rumah aku di berikan banyak sekali pertanyaan oleh ayah ku salah satunya "Gimana a enak gak di pesantren?" dan langsung aku jawab "Ya kalo di bilang sih ada enaknya ada enggak nya, Enak nya aa dapet temen baru dan aa dapet keluarga baru yang asik dan kadang ngeselin. Gak enak nya ya itu makanan nya aa gak suka". Mendengar jawaban ku seperti itu ayah ku langsung tertawa dan langsung berkata "Ya namanya juga pesantren a tempat untuk belajar ilmu agama, belajar sabar, belajar menerima semua yang ada disana pasti gak enak awalnya kalau tempat yang enak dari awal sampai akhir itu namanya hotel bukan pesantren". Lama sekali aku berbincang dengan ayah ku sampai tak sadar kalau aku dan ayah ku sudah sampai pada tujuan utama ku yaitu rumah ku tercinta.
    Setelah sampai di rumah aku pun langsung menuju kamar ibu ku dan dengan suasanan rindu yang luar biasa kepada ibu ku, aku langsung memeluk nya dengan erat sambil berkata "Mah, mamah sehat kan mah?". Setelah selesai memeluk ibuku aku pun langsung bergegas menuju ke kamar ku yang berada di lantai 2. Tiba lah aku di kamarku dan aku pun langsung tidur siang karena perjalanan pulang tadi membuat aku ngantuk sekali.
Bersambung....

No comments:

Post a Comment

Silahkan beri komentar anda dan usahakan komentar yang menggunakan kata yang baik ya sobat :-)

Subscribe

Flickr